Papan Semen Sebagai Alternatif
Papan gipsum kurang tahan terhadap air, jamur, benturan keras, juga rayap dan api (terutama kertasnya). Karena itu hanya dianjurkan untuk interior seperti plafon dan partisi, dan tidak untuk eksterior seperti listplank atau penutup tiang kolom dan dinding (cladding) dan dekorasinya.
Untuk mengatasi kekurangan itu, belakangan muncul papan fiber semen sebagai alternatif, yang bisa dipakai untuk interior dan eksterior, bahkan untuk penutup lantai dan pagar. Papan tahan benturan hingga 170 kg/cm tapi jauh lebih ringan dan luwes.
Kalau beton biasa memiliki tulangan baja, fiber semen yang terbuat dari campuran semen, pasir silika, gipsum, memakai serat selulosa sebagai penguat. Ukuran papan relatif sama dengan gipsum. Permukaannya lebih halus dan flat sehingga finishing-nya juga lebih mudah dan apik. Jadi, papan bisa langsung dicat atau dilapisi wall paper tanpa harus diplamir atau diamplas dulu. Pemasangan sama dengan gipsum, oleh aplikator yang memahami fiber cement, dengan rangka kayu atau besi. Harganya lebih murah ketimbang triplek dan gipsum tipe moisture resistant (tahan lembab).
Hanya, fiber semen lebih berat ketimbang papan gipsum dengan ketebalan yang sama. Pemasangan harus dengan alat yang lebih canggih seperti bor dan gergaji mesin, dan menyerap panas. Dibanding papan gipsum standar, harganya juga lebih mahal, tapi konon dalam jangka panjang lebih murah karena lebih tahan lama (15 – 25 tahun) dan relatif bebas perawatan dibanding gipsum (5 – 10 tahun). Pada bangunan rumah aplikasi papan semen juga kebanyakan masih untuk plafon.
GRC board
Salah satu fiber cement itu adalah glassfiber reinforced cement (GRC) board produksi PT Bangun Perkasa Aditama Sentra. Papan semen yang memakai serat fiberglass setebal 4 – 10 mm ini sebenarnya tipe untuk ruang dalam seperti partisi, atau ruang luar yang terlindung dari panas dan hujan seperti di bawah atap. Sedangkan untuk ruang dalam seperti plafon, produknya adalah FiberFlat (tebal 4 mm).
Salah satu fiber cement itu adalah glassfiber reinforced cement (GRC) board produksi PT Bangun Perkasa Aditama Sentra. Papan semen yang memakai serat fiberglass setebal 4 – 10 mm ini sebenarnya tipe untuk ruang dalam seperti partisi, atau ruang luar yang terlindung dari panas dan hujan seperti di bawah atap. Sedangkan untuk ruang dalam seperti plafon, produknya adalah FiberFlat (tebal 4 mm).
“Yang banyak dipakai developer itu FiberFlat sebagai pengganti triplek karena harganya lebih murah, hanya Rp38.500 untuk ukuran empat mili dibanding triplek yang Rp45 ribuan, lebih tahan, tinggal dicat, dan finishing lebih rapi. Tapi, karena produk kita yang ngetop GRC, dibilangnya GRC board,” kata Hengky Soelistyo, Marketing Manager PT Ciptapapan Dinamika, main distributor GRC board cs.
Sementara untuk ruang luar tanpa pelindung atau lantai atas (dak) ada SuperPanel (tebal 9 – 15 mm), dengan turunan SuperPlank (SuperPanel yang dipotong-potong dan diberi profil) untuk listplank atau bahkan pagar. “Pakai SuperPanel untuk dak lebih hemat karena tidak perlu perancah. Cukup pasang rangka, kemudian gelar SuperPanel. Mau dilapisi keramik juga boleh, karena base-nya kan semen. Produk kita bebas asbes sehingga aman bagi kesehatan,” ujarnya.
Kalsium silikat
Produk lain adalah Kalsiboard produksi PT Eternit Gresik yang sekarang dikuasai Etex Group (Belgia). Menurut Irwandi Wibisono, Commercial Manager PT Eternit Gresik, Kalsiboard satu-satunya papan semen tanpa serat asbes sehingga ramah lingkungan. “Produk kita terbuat dari semen, tepung silika, dan serat selulosa sebagai pengganti asbes, ditambah bahan aditif lain, sehingga lebih tepat disebut papan kalsium silikat. Sampai kini di
Ia menjelaskan, perbedaan fiber semen dengan Kalsiboard terletak pada proses pengeringannya. Pengeringan papan semen memakai nature curing (dijemur secara alami sehingga uap air yang terkandung di dalamnya tidak bisa keluar). Sedangkan pengeringan papan kalsium silikat menggunakan autoclave (semacam steam raksasa yang diberi tekanan sekitar 12 bar) dengan proses curing selama 8 – 10 jam, sehingga lembaran papan benar-benar kering dan ringan dengan muai susut kecil.
Konsumen bisa mengetes dengan menjemurnya di terik matahari selama sehari. “Papan semen akan melengkung karena menyerap kelembaban, sedangkan papan kalsium silikat tetap rata karena proses pengeringannya hampir sempurna,” jelasnya. Kalsiboard juga memiliki papan kalsium silikat bergelombang untuk penutup atap. Kalsiboard yang tebalnya 3 – 20 mm memiliki “saudara” Kalsiplank untuk aplikasi ruang luar yang terkena hujan dan panas langsung, dengan tebal mulai dari 8 – 12 mm. Akan dilansir juga KalsiFloor dengan ketebalan 20 mm untuk penutup lantai.
Produsen papan gipsum Siam-Indo melalui PT Siam-Indo Concrete Product juga memproduksi papan semen big flat dan wood plank Elephant. Begitu pula PT Knauf Indonesia dengan produk Aquapanel indoor dan outdoor.
Share
& Comment
Tweet